Guest Lecturer : Let’s Talk About Professional Ethics

Pada hari Kamis, 19 Mei 2022, Ms. Stefanie D.W. Sewotaroeno, seorang analis di Futureproof Besloten Vennootschap Belanda yang berasal dari Suriname hadir sebagai dosen tamu untuk memberikan pemaparan kepada seluruh mahasiswa D4 – Bahasa Asing Terapan, Universitas Diponegoro mengenai pengetahuan terkait dengan Professional Ethics. Kegiatan Guest Lecturer yang diselenggarakan melalui platform Zoom. Kegiatan ini dimoderatori oleh Kak Ajeng Noer Olivia yang merupakan mahasiswi D4 – Bahasa Asing Terapan angkatan 2019.

Dalam penyampaian materi, beliau menyampaikan bahwa ada beberapa hal terkait etika profesi di perusahaan yang harus diperhatikan. Sebagai contoh, di sektor finansial dimana persepsi dari pelanggan sangatlah penting, para karyawan harus bersikap formal. Sikap ini bisa ditunjukkan mulai dari cara berpakaian, tutur bahasa, dan juga gestur. Dalam sektor NGO (Non-Governmental Organization), dimana sektor ini cenderung berhubungan dengan bisnis yang santai, bersifat kurang formal, dan juga lebih fleksibel.

Beliau menyampaikan bahwa ada perbedaan cara berperilaku dalam sektor yang berbeda. Misalnya, dalam sektor industri juga ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu industri konsultasi yang bersifat santai, tidak memandang usia tetapi berdasarkan hasil, dan mementingkan inovasi. Kemudian sektor edukasi cenderung bersifat bisnis santai, informatif, pencampuran antara formal dan santai. Mengapa penting memahami etika profesi? Karena dengan memahami etika profesi sangat berguna dalam menavigasi diri di dalam perusahaan yang nantinya terjadi dalam dunia pekerjaan.

Apa saja tips dalam menavigasi diri di suatu perusahaan? Beberapa di antaranya adalah memahami kode etik karyawan melalui buku pedoman, tidak sungkan dalam mengajukan pertanyaan, pentingnya mengamati dan memperhatikan, dan jangan takut menjadi diri sendiri. Ms. Stefanie berbagi pengalamannya dalam menavigasi diri melalaui perbedaan dalam penyebutan panggilan rekan kerja dapat dilakukan. Hal ini dia lakukan dengan bertanya kepada rekan atau memulai dengan panggilan yang cenderung formal. Perhatikan jika menemukan seseorang menggunakan panggilan nama depan dengan rekan kerja maka penting untuk mempertimbangkan hubungan mereka, dan tips yang terakhir adalah trial and error, hal ini tidak bisa dihindari

Ms. Stefanie memberikan suatu reminder bahwa di perbedaan etiket sangat mungkin terjadi. Tiap sektor, perusahaan, negara, atau bahkan individu ada kalanya memiliki aturan berperilaku yang berbeda. Karena itu, tetaplah menjadi diri sendiri, jangan membatasi diri, dan gunakan semua yang bisa untuk menjadi versi terbaik dari diri.

– Vania Elisha Br Ginting –