Hari pertama kegiatan pengabdian masyarakat internasional: International Community Services of SDGs-Based Disaster Mitigation and Waste Management to Attain Resilient and Sustainable “Pondok Pesantren” dimulai di hari Selasa, 25 Februari. Bertempat di Pondok Pesantren Madinah Munawwarah, Semarang, tercatat lebih dari 50 orang hadir di kegiatan pengabdian ini.
Kegiatan pengabdian diawali sambutan oleh Ustadzah Ainur selaku perwakilan Pondok Pesantren dan Sriwahyu Istana Trahutam, M.Hum. selaku penanggung jawab kegiatan dan Ketua Program Studi Bahasa Asing Terapan. Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi edukasi oleh relawan dari Italia, Giulia Elisabetta Castellani. Materi yang disampaikan adalah pendidikan lingkungan, di mana para santriwati diajak untuk lebih sadar tentang pentingnya melestarikan lingkungan.
Relawan dari Jepang, Maho Koto dan Mizuho Tomoda, melanjutkan sesi dengan berbagi pengalaman tentang pengelolaan sampah di Jepang. Sebagai negara yang terkenal akan kebersihannya, pengelolaan sampah di Jepang dilakukan dengan cukup ketat. Pemerintah memberi jadwal terkait hari pengambilan sampah, mulai dari sampai yang boleh dibakar, tidak boleh dibakar, dan sampah kaca. Para peserta juga diajak untuk praktik memilah sampah, untuk memastikan apakah yang sudah disampaikan dapat dipahami peserta.
Kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan ecobrick yang dipimpin oleh Wahyu Prasetyo Rini, pemilik UMKM Diva Souvenir. Para peserta diajari menggunakan bahan-bahan bekas untuk membuat kerajinan tangan yang cantik dan dapat digunakan sebagai dekorasi rumah. Para relawan pun tampak ikut serta dalam kegiatan ini. Selanjutnya, para peserta mendapat penyuluhan mitigasi bencana yang disampaikan oleh Dwi Istanto, S.E., Sub-Koordinator Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Kota Semarang. Penjelsan dilakukan secara interaktif dan menarik. Bahkan beliau meminta para peserta menyuarakan yel-yel untuk memotivasi mereka dalam memitigasi bencana dan siap dalam segala kondisi.
Komentar Terbaru