Pengembangan pariwisata sering mengalami kendala dengan munculnya isu-isu sosial dan lingkungan yang terjadi di masyarakat. Untuk meningkatkan kepekaan mahasiswa tentang isu ini, Prodi Bahasa Asing Terapan mengundang pakar Ekowisata dari Institut Pertanian Bogor, Ibu Kania S. Rahayu, S.I.Kom., M.PAR., MTHM., sebagai dosen tamu dalam kuliah umum berjudul “Supporting SDGs Through Ecotourism” pada 22 November 2024.
Dalam kuliah umum ini, Bu Kania membawakan materi berjudul The Role of Community Engagement in Ecotourism. Menurut Bu Kania, ada 5 prinsip dalam ekowisata, yaitu berbasis lingkungan, berkelanjutan secara ekologi, edukatif secara lingkungan, bermanfaat bagi masyarakat lokal, dan memberi kepuasan bagi pengunjung. Oleh karena itu, keterlibatan masyarakat dalam pembangunan ekowisata adalah hal yang sangat penting. Tujuannya terutama untuk mengendalikan dampak terhadap lingkungan hidup.
Adapun keterlibatan masyarakat dalam ekowisata dapat mencakup beberapa hal berikut.
-
Partisipasi pemikiran berupa sumbangan ide atau pendapat dalam pengelolaan suatu ekowisata.
-
Partisipasi tenaga diberikan dalam bentuk tenaga untuk pelaksanaan usaha-usaha yang dapat menunjang keberhasilan suatu pengelolaan ekowisata.
-
Bentuk partisipasi masyarakat dalam memamerkan kerajinan lokal sebagai salah satu daya tarik wisata.
Ekowisata berbasis masyarakat dapat diusulkan sebagai solusi untuk mengatasi isu-isu pengembangan pariwisata. Hal ini dapat diawali dengan pembentukan lembaga untuk pengelolaan parwisata di daerah. Selanjutnya, pengelolaan berupa pendirian homestay, pemandu wisata lokal, dan pengembangan sarana/prasarana dapat dilakukan secara mandiri oleh warga lokal. Masyarakat lokal juga dapat menggali potensi pariwisata yang ada di daerahnya seperti pengolahan bahan baku asli dari daerahnya, pembuatan alat makan tradisional, dan pendirian industri lokal.
Di akhir perkuliahan, pembicara menyampaikan bahwa keterlibatan masyarakat secara aktif dalam setiap aspek perencanaan dan pelaksanaan ekowisata dapat menciptakan ekosistem pariwisata yang berkelanjutan dan saling menguntungkan. Kolaborasi dengan akademisi juga dapat dilakukan agar warga lokal dapat menggali potensi wisata di wilayah pengembanagan ekowisata.
Komentar Terbaru