Program Studi D3 Bahasa Inggris dan D3 Bahasa Jepang Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro mengadakan sebuah webinar dengan tema “Penguatan Soft Skill Dalam Dunia Industri Bahasa” pada hari Sabtu, 24 Oktober 2020. Selain diperuntukan untuk mahasiswa D3 Bahasa Inggris dan Bahasa Jepang, acara webinar ini juga dibuka untuk umum. Acara dimulai dengan sambutan yang disampaikan oleh Kaprodi D3 Bahasa Inggris, Dwi Wulandari S.S., M.A. dilanjutkan dengan materi dari para narasumber yang merupakan praktisi di dalam bidang industri bahasa.
Narasumber dalam webinar ini antara lain saudara Aha Ainun Najib yang merupakan lulusan pendidikan bahasa Inggris dan sudah banyak berpengalaman di dalam bidang customer care dan customer service. Di samping itu ada juga ibu Saras Ballangan S.S. yang merupakan lulusan dari Sastra Jepang dan sudah memiliki pengalaman di dalam kehidupan langsung di negeri sakura. Pemateri terakhir merupakan salah satu dosen prodi D4 Bahasa Asing Terapan yang sudah mempunyai banyak pengalaman di dalam dunia tour guide.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan penguatan softskill pada para mahasiswa D4 Bahasa Asing sekolah Vokasi UNDIP tentang dunia industri bahasa. Para pemateri yang berlatar belakang dari pendidikan bahasa dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan secara langsung bahwa dengan kemampuan bahasa asing dapat meraih impian di dunia kerja. Bahasa asing sangat diperlukan di dalam era globalisasi saat ini dimana tidak ada batas antar negara dan massivenya kerja sama antar pribumi dan orang asing di dalam dunia pelayanan dan pariwisata pada khususnya.
Dari ketiga materi yang diberikan dapat disimpulkan bahwa kemampuan bahasa asing yang diperoleh saja tidak cukup untuk bersaing dan berkompetisi dalam dunia wirausaha ataupun pariwisata. Hal ini perlu diperkuat dengan berbagai softskill yang sangat dibutuhkan seperti profesionalisme, disiplin, kreativitas, tanggung jawab tinggi, sense of crisis, berpikir kritis dan lain sebagainya. Dalam dunia cutomer service misalnya pak Aha menyampaikan bahwa dalam melayani klien, kita harus selalu tersenyum dan melayaninya dengan baik supaya para customer juga merasa nyaman dengan kita. Di sisi lain, bu Saras menyampaikan bahwa sebagai peembelajar bahasa asing yang ingin terjun dalam dunia industri bahasa haruslah dibekali dengan pikiran terbuka, disiplin dan mau belajar. Hal ini akan mempermudah kita dalam bersaing di dalam industri bahasa. Pak Alfarisy menyampaikan bahwa dalam dunia pariwisata khususnya sebagai seorang tour guide seharusnya kita harus memiliki bahasa asing yang bagus, disiplin yang tinggi, komunikasi yang bagus, sense of crisis serta harus selalu siap bekerja dan melayani klien.
Ketiga materi menyampaikan bahwa dalam dunia industri bahasa, kita tidak hanya perlu dibekali dengan kemampuan bahasa yang bagus namun juga soft skill yang mendukung dalam pekerjaan itu. Di era modern sekarang ini dimana manusia harus berkompetisi dengan mesin ataupun robot, para pembelajar bahasa asing diharapkan dapat memiliki berbagai soft skill yang bisa membuatnya lebih unggul. Pada akhirnya dunia industri bahasa berhubungan dengan makhluk sosial yang bernama manusia yang perhatian secara nyata dari manusia lain. Oleh karena itu, dengan perhatian yang nyata kita berikan dalam pelayanan kepada sesama manusia, maka di saat itu pula manusia tidak tergantikan oleh mesin. Industri bahasa tidak hanya menuntut kemampuan bahasa asing yang mumpuni namun juga menuntut berbagai softskill untuk dimiliki.-AB-