Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) selalu memiliki cerita tersendiri bagi para awardee-nya. Ariel Maresca, salah satu mahasiswa Bahasa Asing Terapan Universitas Diponegoro, yang mendapat IISMA Co-funding mendapat kesempatan berkuliah 1 semester di Daegu Catholic University, Korea Selatan. Bagi Ariel, salah satu pengalaman yang berkesan adalah saat dia berkesempatan memperkenalkan budaya Indonesia di universitas tuan rumah. Berikut adalah kisah Ariel dalam kegiatan budaya.

Bersama dengan rekan awardee di Daegu Catholic University, awardee IISMA dari Universitas Diponegoro, Ariel Maresca dari program studi Bahasa Asing Terapan, berkontribusi aktif dan mendukung jalannya acara ini. Kolaborasi mahasiswa awardee program IISMA (Indonesian Student Mobility Awards), menyelenggarakan acara yang bertajuk CULTURISE (Culture United for Reconnection, Inspiration, Sharing and Empowerment) bertempat di aula Daegu Catholic University gedung departemen pembelajaran Bahasa Korea. Mengusung tema cultural harmony, acara ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan IISMA dalam misi untuk memperkenalkan Indonesia di kancah Internasional, terlebih dalam masing-masing kampus yang dituju sebagai awardee IISMA. Persiapan yang dilakukan untuk serangkaian acara dengan cukup matang dan dalam waktu yang terbilang singkat. Acara ini juga didukung oleh Departemen Pembelajaran Bahasa Korea di DCU, yang memberikan bantuan, tempat, serta administrasi.

Dalam persiapannya, telah dibagi masing-masing tugas dalam menyusun dan menjalankan acara ini, diantaranya, kontribusi mahasiswa Universitas Diponegoro, yang mempererat tali persahabatan, yang dimana sebagai seksi dokumentasi dan memandu sesi mencoba pakaian batik dan berfoto bersama. Melalui serangkaian kegiatan tersebut, acara ini sendiri tidak hanya dihadiri oleh mahasiswa Internasional, tetapi juga melibatkan dosen dan profesor dari Daegu Catholic University yang turut meramaikan dan menunjukkan antusiasme dan bentuk apresiasi terhadap budaya Indonesia. Diambil dari tema acara, nama Indonesia Day dibuat sebagai judul dari acara ini. Dengan suasana yang penuh semangat, antusias serta memberikan rasa kebersamaan, Indonesia Day telah berhasil menciptakan ruang bagi pertukaran budaya yang hangat dan bermakna. “Acara ini tidak hanya memperkenalkan budaya Indonesia begitu saja, namun juga memiliki unsur dalam membangun jembatan persahabatan antara mahasiswa dari berbagai negara”, ujar student’s representative awardee IISMA.

Melalui CULTURISE, telah ditunjukkan bahwa budaya dapat menjadi sarana yang kuat dalam menyatukan perbedaan dan mempererat hubungan antarbangsa. Indonesia Day pun diharapkan dapat menjadi suatu momen yang tak terlupakan bagi seluruh peserta dan memberikan inspirasi untuk lebih mengenal Indonesia. Acara Indonesia Day ini, sesuai dengan namanya, dibuat dengan serangkaian kegiatan berupa, presentasi pengenalan Indonesia, pertunjukan seni tari Janger khas Bali, mencoba permainan tradisional Indonesia hingga mencoba pakaian batik dan berfoto bersama. Bersama dengan rekan awardee lainnya, kami mengundang mahasiswa Internasional, beberapa dosen dan profesor yang turut meramaikan acara dan sebagai bentuk partisipasi, serta apresiasi.

Acara ini diawali dengan penampilan Tari tradisional oleh awardee IISMA Daegu Catholic University, Tari Janger dari Bali, yang dimana tari ini di pertunjukkan di awal acara sebagai bagian dari acara pembukaan. Tarian ini menggunakan properti khas berupa kipas tradisional Bali, dengan kostum pakaian dan balutan kain batik. Pertunjukan ini sukses didemonstrasikan dan mendapat tepuk tangan ramai serta komentar yang bagus.

Selanjutnya, dilaksanakan presentasi mengenai Indonesia yang memuat konten berupa, pengetahuan umum tentang Indonesia yang dimana disampaikannya juga fakta menarik tentang Indonesia, serta ditunjukkannya beragam budaya yang ada di Indonesia, Bahasa yang digunakan, makanan dan pakaian tradisional, beberapa rumah adat yang ada di Indonesia, wisata di Indonesia yang terkenal hingga quiz menarik dan berhadiah, untuk para partisipan yang menjawab pertanyaan seputar Indonesia yang telah di presentasikan. Presentasi ini dilaksanakan dengan menggunakan 3 Bahasa pada konten presentasi, yaitu, Bahasa Inggris, Bahasa China dan Bahasa Vietnam, sedangkan pengantar bahasa yang digunakan secara verbal dalam presentasi, menggunakan Bahasa Inggris.

Bagian berikutnya dari rangkaian acara Indonesia Day adalah sesi mencoba permainan tradisional Indonesia. Kegiatan ini diawali dengan demonstrasi oleh para awardee IISMA, yang memperlihatkan cara bermain, permainan khas Indonesia. Mahasiswa Internasional tampak sangat antusias mengikuti sesi ini dan tertarik dalam mencoba permainan tradisional seperti bola bekel dan gasing. Bersama-sama dengan dipandu oleh awardee IISMA dalam mencoba permainan bola bekel dan gasing, mahasiswa Internasional menjadi lebih antusias dengan adanya souvenir khas Indonesia yang diberikan sebagai hadiah tambahan bagi peserta yang mencoba permainan. Selain itu, para awardee juga membagikan makanan ringan dan permen khas Indonesia, yang menambah pengalaman unik bagi peserta. Sebagai penutup dan juga kenang-kenangan, para peserta dapat menuliskan pesan dan kesan mereka mengenai acara Indonesia Day, pesan-pesan tersebut ditulis di sticky note yang akan ditempel pada papan karton besar.

Papan tersebut memuat isi pesan dan kesan yang mengharukan dan membangkitkan semangat awardee IISMA, seperti “Menyelenggarakan acara seperti ini tidaklah mudah dan mereka melakukannya dengan sangat baik”, “mahasiswa-mahasiswa ini sibuk tapi mereka berhasil melakukannya dalam waktu singkat”, ujar pesan yang ditulis oleh dosen. “aku jadi tahu banyak tentang Indonesia”, “I LOVE INDONESIA“, “Aku harap suatu hari dapat mengunjungi Indonesia”, “Acaranya seru, menarik, dan tariannya keren”, ujar mahasiswa Internasional. Acara ini memberikan momen kebersamaan yang tak terlupakan, acara ini menjadi salah satu momen yang paling berkesan selama menempuh pendidikan di Daegu Catholic University sebagai awardee IISMA dan diharapkan dapat meninggalkan kesan mendalam tentang kehangatan budaya Indonesia di hati para dosen, profesor, serta mahasiswa Internasional.