Desa Mojo, 3 Agustus 2024 – Desa Mojo, 3 Agustus 2024 – Sebuah inisiatif edukatif yang unik dan inovatif dilaksanakan oleh Ahmad Falah Muttaqin, mahasiswa Program Studi Bahasa Asing Terapan dari Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro, dalam mengelola limbah kelautan. Program ini merupakan bagian dari Program Kerja Monodisiplin KKN Tim II Universitas Diponegoro 2023/2024 yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pengelolaan limbah kelautan, khususnya limbah kerang yang banyak ditemukan di TPI Desa Mojo.
Mahasiswa yang akrab disapa dengan nama Falah tersebut, menyadari potensi masalah serius yang dihadapi Desa Mojo. Banyaknya limbah kerang yang menumpuk tanpa pengelolaan yang tepat tidak hanya mengganggu kebersihan lingkungan tetapi juga mengancam kesejahteraan ekosistem lokal. Untuk mengatasi masalah ini, Falah yang merupakan mahasiswa Bahasa Asing Terapan konsentrasi bahasa Inggris tersebut menciptakan sebuah lagu edukasi bilingual yang berfokus pada pentingnya pengelolaan limbah kelautan.
Acara penyuluhan dan penyerahan lagu tersebut dihadiri oleh berbagai kalangan masyarakat Desa Mojo, termasuk Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS), Ibu-Ibu pengrajin batik ecoprint, serta remaja IPNU/IPPNU setempat. Bertempat di Posyandu Matahari Desa Mojo, acara ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana limbah kelautan dapat dikelola dengan efektif.
Melalui lagu yang disampaikan dalam dua bahasa, Falah berharap pesan edukatif ini dapat menjangkau lebih banyak orang dan menumbuhkan kesadaran serta tindakan nyata dalam pengelolaan limbah kelautan. Lagu tersebut tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga mengajak pendengarnya untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan mengambil peran aktif dalam menjaga kelestarian alam sekitar mereka.
Inisiatif ini merupakan langkah kecil namun signifikan dalam menghadapi tantangan lingkungan yang ada di Desa Mojo. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak dan kesadaran masyarakat yang semakin meningkat, Falah yakin bahwa Desa Mojo dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam hal pengelolaan limbah kelautan yang berkelanjutan.
Penulis: Ahmad Falah Muttaqin
Komentar Terbaru