Pati, 24-26 Juli 2023. Berbicara merupakan kemampuan yang pasti dimiliki oleh setiap orang, hal ini adalah kemampuan yang sangat penting dimiliki oleh setiap orang. Dalam menjalin hubungan atau kerjasama dengan individu atau kelompok dibutuhkan kemampuan komunikasi yang mumpuni.
Namun, tidak semua orang dapat dengan percaya diri membangun hubungan atau relasi dengan orang lain dengan baik. Terkadang perbedaan budaya dan persepsi menyebabkan kesalahpahaman yang berujung pada pertikaian dan berakhir dengan perpisahan. Oleh sebab itu pentingnya kemampuan berbicara ini dapat diajarkan sejak dini. Kemampuan dimasa yang akan datang memungkinkan setiap orang untuk mampu bernegosiasi atau menyampaikan aspirasi dengan baik atau bahkan berdebat.
Desa Suwatu merupakan bagian dari Kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati yang banyak penduduknya merantau ke luar negeri untuk mencari penghidupan yang lebih layak. Oleh karenanya kemampuan berbahasa sangat dibutuhkan.
Jika tidak diajarkan sejak dini, kemungkinan akan menjadi penghambat penduduk yang ingin pergi merantau ke luar negeri. Karena hal tersebut adalah kebutuhan yang penting. Oleh sebab itu, saya mengusung tema Program Pelatihan Pengenalan Seni Berbicara dan The Powerful English Speaking di MTs. Matholi’ul Huda Sebagai Bekal Dasar Berkomunikasi Public secara berkelanjutan.

Kurangnya kemampuan komunikasi dengan atau tidak menggunakan bahasa asing dapat terasa ketika pelatihan yang dilakasanakan hari itu dilakukan.
Permasalahan yang paling menonjol pada siswa adalah kurangnya rasa percaya diri bahwa teman-teman pelatihan waktu itu mampu. Rasa takut yang begitu besar untuk sekedar menyampaikan pendapat yang memang pada dasarnya tidak ada yang benar ataupun  salah. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri pada saat pelatihan dilaksanakan karena untuk menumbuhkan rasa percaya diri pada siswa ketika itu sedikit susah.
Karena hal tersebut, beberapa cara telah digunakan, dari cara yang santai hingga dengan menggunakan cara yang tegas. Di hari berikutnya riset kecil coba dilakukan dan ternyata berhasil.

Dengan menggunakan metode hadiah. Tentunya semua orang suka akan hadiah. Oleh karenanya perhatian kecil dari para siswa mulai dapat didapatkan, meskipun tidak sebesar itu, tetapi para siswa turut aktif dalam menjawab pertanyaan yang diberikan. Di hari setelahnya dengan materi yang berbeda yaitu tentang seni berbicara terlaksana dengan baik, para siswa antusias dalam mengikuti kegiatan dan paham tentang materinya. Sebenarnya target audience yang ditentukan adalah para siswa SMA/MA tetapi sayangnya jenjang sekolah tersebut belum tersedia di lokasi KKN yang ditentukan, oleh karenanya jenjang MTs/SMP adalah target audience yang berikutnya.
Kegiatan Monodisiplin ini dilaksanakan di MTs. Matholi’ul Huda melalui PDF dan Power Point Presentasi. Para siswa yang awalnya tidak percaya diri dalam menyampaikan pendapat menjadi antusias dan percaya diri bahwa mereka bisa melakukan apa yang sebenarnya mereka ingin lakukan. Terbukti pada saat sesi tanya jawab dan disaat mereka diminta untuk memberikan contoh terkait materi yang diberikan dan alhasil para siswa mampu.
Harapan dari dilakukannya kegiatan ini adalah sebagai pengenalan sekaligus praktik kemampuan public speaking dan seni berbicara. Serta dapat menjadi ilmu yang berkelanjutan bagi para siswa dalam memelajari materi tersebut.

 

Penulis: Zulfa Tegar Osha Bachtiar