Desa Tajungsari memiliki kearifan budaya lokal yang hingga saat ini masih dilestarikan dan dirayakan dalam bentuk hajatan. Salah satunya yaitu acara tahunan yang bernama Festival Kenduruan, agenda ini dilaksanakan setiap tahun dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam dengan bentuk kegiatan mengirimkan doa para arwah Pekunden. Pekunden itu sendiri merupakan tempat yang dimuliakan atau disakralkan.

22Acara ini dilaksanakan di Sendang Kenduruan, Desa Tajungsari, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati dengan rangkaian acara selama 6 hari mulai tanggal 15 sampai 20 Juli 2023. Rangkaian acara tersebut terdiri dari senam yang dihadiri oleh ibu-ibu warga sekitar, diramaikan dengan  pasar malam, live music, bazar UMKM, shalawat rebana, dan ditutup dengan pemukulan gong sebagai simbol penutup festival dan diisi dengan Tari Tayub, wayang kulit, dan ketoprak.

Tari Tayub adalah tari tradisional jawa yang tujuannya untuk merayakan keberhasilan masa panen dan simbol kesuburan yang mengandung keindahan dan keserasian gerakan. Tarian ini terdiri dari 4 penari perempuan dan 2 penari laki-laki. Penari akan bergerak memutari perangkat desa dengan dipandu oleh juru kunci. Penari memberikan  air yang berada di dalam kendi dan diminumkan ke perangkat desa. Air tersebut merupakan air yang sudah diberikan doa dengan tujuan agar anak cucu di Desa Tajungsari terhindar dari marabahaya dan bencana.

Pertunjukkan wayang kulit dengan tema Semar Bangun Kayangan yang didalangi oleh warga Desa yang bernama Ki Rama Aditya. Pertunjukkan ini dilaksanakan dari pukul 21.45 sampai jam 3 pagi. Selama pertunjukkan, diiringi oleh 5 Pesinden yaitu 3 pesinden utama dan 2 pesinden domas. Pesinden ini menyanyikan lagu jawa yang berjudul ‘caping gunung’. Lagu ini memiliki filosofi Desa Tajungsari berada di daerah pegunungan atau lereng, yang mana dalam Bahasa Jawa Krama gunung yaitu wedi atau medi, bermakna takut terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Pada tanggal 20 Juli 2023 yang mana merupakan hari puncak acara tersebut, acara dilaksanakan mulai dari jam 11 pagi dengan dihadiri oleh penjabat Pati Henggar Budi Anggoro bersama Kepala Dinporapar Kabupaten Pati Rekso Suhartono, Sekretaris Dinporapar Endah Murwaningrum, Kabid Destinasi Pariwisata dan staf. Sebelum acara dimulai, Penjabat Pati sempat melakukan ziarah makam Nyai Ageng Kenduruan yang berlokasi sama dengan Festival Kenduruan, setelah itu dilanjutkan dengan beramah tamah dengan perangkat desa dan makan siang. Terlihat antusiasme warga sekitar sangat tertarik dengan acara ini.

Artikel ini dibuat sebagai media promosi kegiatan nguri-uri budaya Desa Tajungsari yang ternyata belum banyak diketahui oleh masyarakat desa sekitar maupun masyarakat  luar Kota Pati. Acara ini merupakan agenda tahunan yang selalu diadakan untuk menyambut bulan baru Islam atau bulan Suro.

Penulis: Riska Nurul Auliani